Jakarta— Sebagai bentuk nyata implementasi kerja sama antara Institut Agama Islam (IAI) Al-Khairat Pamekasan dan Lekdis Nusantara Indonesia, Ketua Konsentrasi Program Studi (KPS) Magister Pendidikan Agama Islam (PAI) IAI Al-Khairat, Dr. Mufiqur Rahman, M.Pd.I, turut berpartisipasi dalam Workshop Internasional yang diselenggarakan di Hotel Kuningan, Jakarta (02/09/2025)
Kegiatan bergengsi ini berlangsung selama empat hari, dari tanggal 1 hingga 4 September 2025, dan menghadirkan kolaborasi antara The Human Safety Need dan Aflatoun International, dua lembaga internasional yang bergerak di bidang pendidikan, perlindungan anak, dan pengembangan sosial.
Workshop ini mengusung tema besar seputar “Global Collaboration for Human Safety and Holistic Education”, dengan fokus pada integrasi pendekatan humanistik dalam sistem pendidikan formal dan non-formal, serta penguatan nilai-nilai sosial melalui kurikulum yang inklusif dan berbasis kebutuhan peserta didik.
Dr. Mufiqur Rahman menegaskan bahwa keikutsertaannya dalam forum internasional ini merupakan bagian dari komitmen institusional dalam memperluas wawasan global serta meningkatkan kapasitas akademik dan profesional para pengelola program studi.
“Workshop ini memberikan perspektif baru dalam pengembangan kurikulum yang tidak hanya berorientasi pada capaian akademik, tetapi juga membentuk karakter dan kesadaran sosial peserta didik. Ini sangat relevan dengan visi keilmuan Magister PAI di IAI Al-Khairat,” ungkapnya.
Keikutsertaan Ketua KPS Magister PAI ini sekaligus menjadi bagian dari implementasi awal kerja sama strategis yang telah ditandatangani antara IAI Al-Khairat dan Lekdis Nusantara Indonesia pada 1 September 2025 lalu di tempat yang sama.
Melalui kolaborasi dengan lembaga-lembaga internasional seperti The Human Safety Need dan Aflatoun International, Lekdis Nusantara berperan sebagai jembatan yang mempertemukan perguruan tinggi dengan ekosistem pendidikan global.
IAI Al-Khairat Pamekasan berharap bahwa kegiatan seperti ini dapat terus diperluas dan diikuti oleh lebih banyak dosen serta tenaga kepend
